Cara Memilih Reksadana dan Buat Keputusan yang Tepat

cara memilih reksadana

Cara memilih reksadana. Reksa dana dapat menjadi pilihan investasi yang lebih baik karena dirancang untuk mendiversifikasi portofolio dan mengungguli pasar.

Namun, karena ada banyak jenis reksa dana yang dapat dipilih, memilih yang tepat adalah penting karena dapat berdampak signifikan pada hasil investasi Anda.

Jadi, sebagai investor, bagaimana Anda membuat keputusan yang tepat?

Cara Memilih Reksadanadan dan Buat Keputusan

1. Disesuaikan dengan Karakteristik Anda

Yang harus Anda ketahui adalah bahwa karakteristik Anda adalah: konservatif yang cenderung mencari keamanan, moderat yang dapat menerima risiko yang terukur, atau agresif yang menginginkan risiko tinggi untuk imbalan maksimal.

Reksa dana merupakan investasi yang tetap memiliki risiko meskipun relatif rendah dibandingkan dengan investasi lain.

Bagi yang cenderung mencari keamanan, sebaiknya pilih jenis reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang. Namun, jika Anda adalah investor yang berani mengambil risiko, sebaiknya pilih reksa dana saham dengan imbal hasil tinggi.

2. Perhatikan Nilai Penarikan Reksadana

Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah nilai penarikan reksa dana. Penarikan itu sendiri adalah rasio kerugian maksimum untuk setiap produk reksa dana.

Ketika suatu produk reksa dana mengalami penurunan 30% dalam setahun, berarti kinerja reksa dana mengalami penurunan sebesar 30%.

Biasanya, tingkat penarikan reksa dana di pasar uang cenderung relatif rendah, dalam sepersepuluh persen.

3. Tentukan Tujuan Investasi Anda

Jika Anda ingin berinvestasi, tetapkan tujuan Anda. Apakah itu jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Misalnya, uang muka rumah, biaya pendidikan, membeli mobil atau liburan.

Baca:  15 Pilihan Aplikasi Investasi Online Terbaik yang Terdaftar di OJK

Dan pilih reksa dana sesuai dengan tujuan Anda. Misalnya, reksa dana saham adalah investasi jangka panjang selama 5 tahun.

Ideal bagi Anda yang ingin mempersiapkan masa pensiun dan biaya pendidikan anak. Namun, tidak cocok jika tujuan investasi adalah untuk mengumpulkan uang muka rumah.

Kedua, reksa dana campuran dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka menengah lebih dari 3 tahun. Ada tingkat risiko tertentu di reksa dana ekuitas.

Reksa dana pasar uang adalah yang paling aman di antara reksa dana lainnya karena memiliki risiko paling rendah. Cocok untuk investasi jangka pendek, dalam waktu 1 tahun. Namun tidak cocok untuk dana pensiun, karena pengembangan dana investasi tidak ideal.

Sedangkan reksa dana pendapatan tetap paling cocok untuk jatuh tempo 1 sampai 3 tahun. Bisa dijadikan pilihan diversifikasi investasi di saat perekonomian masih bergejolak seperti saat ini.

4. Sesuaikan dengan karakteristik Anda

Setiap orang yang berinvestasi selalu ingin mendapat untung. Reksa dana dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan dan deposito.

Meski begitu, investasi secara nominal berisiko, meskipun pada tingkat yang rendah. Dan setiap orang memiliki karakteristiknya masing-masing.

Investor memiliki tiga karakteristik, konservatif atau mencari keamanan, moderat, dan agresif. Bagi yang tidak ingin merugi atau ingin aman, sebaiknya pilih reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang.

Sebab, risikonya lebih rendah dibandingkan reksa dana campuran dan juga reksa dana saham. Untuk para petualang, pilih reksa dana berbasis saham yang menawarkan imbal hasil tinggi.

5. Lakukan Riset Saat Memilih Manajer Investasi

Setelah Anda menentukan jenis reksa dana yang akan dipilih berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi Anda, langkah selanjutnya adalah mencari manajer investasi.

Baca:  15 Pilihan Investasi yang Menguntungkan Saat ini dan Masa Depan

Lakukan riset dengan mencari informasi di internet, bertanya kepada teman atau kolega yang berinvestasi reksa dana, atau sumber lainnya.

Periksa legitimasi perusahaan manajemen investasi. Apakah terdaftar secara resmi dan diawasi oleh OJK. Waspadai juga penipuan dan pilih berlogo OJK. Mereka memiliki izin resmi.

Untuk melakukan ini, pastikan untuk memeriksa daftar manajer investasi yang sah melalui situs web OJK sebelum berinvestasi. Jika tidak, berarti perusahaan tersebut ilegal.

Juga melacak catatannya saat ini dan masa lalu. Jangan memilih manajer investasi dengan track record yang buruk.

Menelaah kinerja manajer investasi terhadap portofolio hasil investasi yang telah dan sedang dikelola. Anda juga bisa bertanya langsung ke perusahaannya.

Pilih manajer investasi dengan kinerja yang baik, kinerja yang cerah, reputasi yang baik. Dengan begini, Anda dapat berinvestasi dalam keadaan nyaman dan aman.

Setelah itu, melakukan riset dengan mencari informasi di Internet, tanya kepada teman yang berinvestasi di reksa dana, atau sumber yang lain.

6. Cari tahu Rasio Pengeluaran atau Biaya

Dalam investasi reksa dana, istilah rasio biaya juga dikenal. adalah total biaya MI yang digunakan untuk mengelola reksa dana, seperti biaya pemasaran, penyimpanan, transaksi dan lainnya.

Jika melihat beban biaya yang rendah, berarti MI sangat handal dalam mengelola produk reksa dananya.

Berinvestasi tidak melihat status sosial. Semua orang bisa berinvestasi, termasuk produk reksa dana. Habiskan uang Anda untuk hal-hal yang produktif, seperti investasi, daripada konsumsi.

Uang ini akan lebih bermanfaat, bahkan berlipat ganda, karena manfaatnya jauh lebih besar daripada inflasi.

Demikian apa yang kami sampaikan tentang cara memilih reksadana. Semoga sukses investasi Anda.