Apakah Masuk Akal untuk Membeli Rumah untuk Investasi?

Membeli Rumah untuk Investasi

Meskipun masuk akal membeli rumah untuk investasi, sering kali logis dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Banyak orang bertanya-tanya apakah masuk akal membeli rumah untuk investasi. Namun, dalam kebanyakan kasus, perumahan merupakan pilihan investasi yang logis dan bagus. Karena rumah dapat menghasilkan arus kas berkelanjutan dan jika nilainya meningkat seiring waktu, itu bisa menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.

Yang benar adalah, jika Anda berinvestasi di real estat yang tepat, baik perumahan atau tidak, Anda dapat dengan cepat meningkatkan kekayaan bersih Anda dan bahkan menggunakannya sebagai bagian dari strategi investasi keseluruhan Anda. Karena real estat memberikan banyak keuntungan ketika kita melakukan ke investasi.

Apa Keuntungan Berinvestasi dalam Perumahan?

Membeli rumah berdasarkan tujuan finansial jangka panjang Anda bisa sangat logis. Secara umum, berinvestasi di hunian memberi Anda keuntungan berikut:

Lebih Banyak Kontrol dalam Investasi

Masalah terbesar dengan investasi seperti saham atau obligasi adalah Anda tidak dapat memiliki banyak kendali atas potensi pengembalian investasi. Sebagai perbandingan, real estat memberi Anda sedikit lebih banyak fleksibilitas dan kendali atas investasi Anda.

Jika Anda ingin meningkatkan laba atas investasi Anda, misalnya, Anda dapat merenovasi rumah-rumah tua dan menambah nilai, dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Anda dapat menyewa rumah Anda, bahkan jika Anda tidak ingin melakukan pekerjaan renovasi atau renovasi apa pun. Jadi, bahkan jika Anda tidak melakukan apa pun, Anda masih bisa mendapatkan penghasilan dari rumah Anda.

Baca:  7 Daftar Investasi Reksadana Syariah Terbaik Indonesia | Mulai Rp 100.000

Arus Kas Biasa

Ketika Anda berinvestasi dalam saham atau obligasi, Anda perlu mengikat uang Anda untuk jangka waktu tertentu atau sampai Anda melakukan penjualan. Tetapi ketika Anda menyewa rumah, Anda memberikan arus kas rutin setiap bulan.

Jika rumah Anda tidak memerlukan perbaikan tambahan, Anda dapat menggunakannya untuk menginvestasikan kembali, karena Anda akan terus menghasilkan arus kas selama Anda memiliki properti.

Aset berwujud

Rumah lebih berharga daripada saham dan obligasi. Karena mereka adalah benda fisik dan material. Misalnya, ketika pasar menurun tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi harga rumah atau situasi umum, nilai rumah Anda mungkin menurun di atas kertas, tetapi penurunan ini tidak menghilangkan kehadiran fisik rumah Anda.

Memiliki aset fisik dan material memungkinkan Anda untuk tidak pernah kehilangan nilai penuh dari rumah Anda, sama seperti jenis investasi lainnya. Di sisi lain, fluktuasi harga rumah menciptakan peluang nilai rumah Anda meningkat seiring waktu.

Perlindungan dari Risiko Inflasi

Berkat ketahanannya terhadap inflasi, real estat memiliki efek pengurangan risiko secara keseluruhan pada portofolio investasi Anda. Misalnya, jika Anda menyewa rumah yang Anda beli seharga Rp 360 jt seharga Rp 1500.000 sebulan, rumah itu akan dilunasi dalam 240 bulan (20 tahun). Misalnya, pendapatan sewa tahunan rumah (18.000 / 360.000) akan menjadi 5%.

Namun, tidak boleh dilupakan bahwa peningkatan nilai perumahan dalam jangka panjang mengimbangi pendapatan sewa yang rendah. Di sisi lain, dimungkinkan untuk meminta sewa yang lebih tinggi tergantung pada properti rumah.

Bagaimana cara membeli rumah untuk investasi?

Anda harus menyelidiki dengan seksama tempat tinggal yang akan Anda beli untuk tujuan investasi dan karenanya berencana untuk menjual di kemudian hari. Misalnya, cari tahu apakah ada cara baru yang direncanakan dekat dengan tempat tinggal yang Anda pertimbangkan untuk dibeli dan bagaimana hal ini akan memengaruhi nilai properti.

Baca:  Panduan untuk Membaca dan Menafsirkan Grafik Forex untuk Pemula

Pastikan untuk mempertimbangkan sejumlah masalah, termasuk faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi nilai properti di area tempat tinggal. Misalnya, apakah rumah dekat dengan sekolah, apakah ada halte bus, stasiun metro, pusat perbelanjaan atau rumah sakit di dekatnya, atau apakah ada di antaranya yang direncanakan akan dibangun di masa depan? Atau apakah Anda perlu membayar ekstra untuk rumah sekarang atau di masa depan?

Setelah melakukan riset, Anda harus dapat membuat keputusan yang tepat tentang pembelian properti sebagai investasi. Investasi selalu merupakan risiko, jadi Anda harus mengingatnya.

Anda dapat menghasilkan uang dari investasi Anda, tetapi Anda juga dapat kehilangan uang. Hal-hal dapat berubah dan area yang menurut Anda mungkin perlu ditingkatkan mungkin tidak diminati di masa depan atau sebaliknya.

Apa Kerugian dari Berinvestasi dalam Perumahan?

Kerugian terbesar berinvestasi di real estat pada umumnya, termasuk perumahan, adalah masalah likuiditas. Masalah illiquidity dalam investasi real estat dapat dijelaskan dengan cara paling sederhana sebagai kesulitan relatif dalam mengubah properti Anda menjadi uang tunai.

Tidak seperti transaksi saham atau obligasi yang diselesaikan dalam hitungan detik, penjualan real estat bisa memakan waktu berbulan-bulan. Di sisi lain, dalam situasi di mana pasar jatuh, penjualan darurat wajib dapat menyebabkan Anda kehilangan uang.

Meskipun kecukupan likuiditas menjadi perhatian bagi beberapa investor, real estat adalah investasi jangka panjang. Oleh karena itu, investor real estat yang berpengalaman dan profesional mengabaikan risiko likuiditas ketika berinvestasi di kelas aset ini. Akibatnya, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk berfokus pada nilai investasi Anda di masa mendatang dengan mengabaikan risiko likuiditas.