Reksadana syariah terbaik | Investasi sangat penting karena kita tidak ada yang bisa menebak kapan membutuhkan uang dalam jumlah besar. Bagi yang menginginkan situasi keuangan yang lebih baik di masa depan, Anda bisa berinvestasi di reksadana ini.
Manfaat Reksadana dapat Anda manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan melakukan investasi jangka panjang. Misalnya, modal investasi jangka panjang yang digunakan untuk membeli rumah.
Tidak hanya reksadana konvensional, terdapat beberapa reksadana syariah yang menggunakan syariat Islam dalam industri perbankan.
Jika Anda mencari investasi yang sesuai dengan syariat Islam, tidak ada salahnya mencoba reksadana syariah terbaik. Tapi pertama-tama kita harus memahami pengetahuan tentang investasi ini.
Apa itu Reksadana Syariah?
Umumnya reksadana syariah adalah sarana investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Setelah itu, dana tersebut akan dimasukkan ke dalam portofolio oleh Manajer Investasi (MI).
Pada gelombang pertama tanggal 3 Juli 1997, PT Danareksa Investment Management Company telah menerbitkan reksadana syariah.
Reksadana syariah adalah reksadana yang diterbitkan oleh bank yang menggunakan prinsip hukum Islam untuk mengelola dana atau modal yang ada.
Investasi syariah yang dilakukan sesuai dengan instrumen yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) dan diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
Walaupun reksadana syariah dan konvensional menawarkan jenis investasi sama, namun terdapat beberapa perbedaan.
1. Prinsip dan Pengelolaan
Dalam pengelolaannya, reksa dana konvensional dipegang oleh bank. Reksa dana juga dapat diinvestasikan di semua sekuritas, seperti deposito, saham, dan juga obligasi.
Semua alat/instrumen tersebut dapat disesuaikan dengan batasan investasi yang dikeluarkan oleh OJK. Kondisi perusahaan yang ikut investasi dan total hutangnya di reksa dana bukanlah syarat penting.
Mengenai reksadana syariah, pengelolaan produk telah terdaftar dalam Daftar Efek Syariah. Daftar itu diumumkan oleh OJK, dengan hukum Syariah yang dilampirkan. Prinsip pengelolaannya tidak akan berinvestasi pada perusahaan yang melanggar hukum Syariah.
2. Proses Pembersihan
Dalam reksa dana konvensional, tidak ada istilah untuk memisahkan halal dan haram untuk “membersihkan” pendapatan. Selama peraturan investasi OJK dipenuhi, manajer investasi dapat menjual reksa dana konvensional.
Dalam investasi reksa dana syariah, proses “bersih-bersih” pendapatan itu wajib. Dalam hal ini, istilah tersebut disebut juga dengan pembersihan. Proses pembersihan berarti memeriksa apakah ada pendapatan ilegal dalam bisnis perusahaan atau sebaliknya.
Dalam reksadana syariah, tahapan ini sangat penting. Karena dalam hal mengedepankan prinsip syariah, semua pendapatan harus sesuai dengan aturan syariah. Pendapatan non likuidasi ini akan dipotong dari jumlah investasi dan keuntungan halal di masa depan.
Hasil ini akan disalurkan untuk tujuan amal atau donasi di masa mendatang.
3. Diawasi Badan Pengelola Berbeda
Reksadana konvensional berada di bawah pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai dengan kondisi pasar dan mekanisme pasar serta faktor lainnya, pengawasan ini telah disesuaikan.
Untuk Reksa Dana Syariah, Dewan Pengawas Syariah adalah kepala dari investasi ini. Pengawas reksadana syariah memiliki tanggung jawab serta memastikan pengelolaan reksa dana sesuai dengan hukum syariah.
Namun, sesuai regulasi, penyertaan reksa dana masih diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. OJK bertindak sebagai regulator dan bertanggung jawab dalam menyiapkan berbagai bentuk investasi, termasuk investasi reksadana syariah.
4. Peran Manajer Investasi
Manajer investasi adalah profesi yang terkenal di reksa dana. Tugasnya adalah menentukan nilai saham dan membantu mendapatkan legitimasi rekdasana. Namun, peran manajer investasi pada reksa dana konvensional dan syariah sangat berbeda.
Di reksa dana konvensional, manajer investasi berpartisipasi dalam pengelolaan dan mengambil risiko berdasarkan prinsip kerja sama. Dalam sistem syariah, manajer investasi tidak menanggung kerugian meskipun ikut serta dalam pengelolaan. Jika investasi gagal, investor atau pemodal akan menanggung kerugian.
5. Perhitungan Pembagian Keuntungan
Dari sisi distribusi keuntungan, terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua reksa dana tersebut. Distribusi keuntungan reksa dana konvensional menggunakan metode pembagian keuntungan antara investor dan manajer investasi. Kemudian hitung pembagian berdasarkan perkembangan suku bunga.
Pada saat yang bersamaan, Reksa Dana Syariah membagikan keuntungan sesuai dengan klausul Syariah dan kesepakatan bersama.
Cara Memilih Waktu Investasi Reksadana Syariah
Bagi yang ingin berinvestasi di reksa dana syariah, Anda bisa memilih kerangka waktu yang tepat untuk menentukan produk investasi berbasis syariah ini. Alasannya adalah ketika Anda membelanjakan uang untuk investasi, uang yang Anda belanjakan tidak hanya ditarik. Ada kerangka waktu terpisah dan uang harus berputar.
Tugas investor yaitu memilih kerangka waktu yang sesuai dengan kebutuhannya agar perencanaan keuangannya lebih tepat.
- Bagi investor dengan jangka waktu investasi 1-3 tahun sebaiknya memilih reksa dana pendapatan syariah. Dalam jangka menengah, modal akan digunakan secara bergilir dalam waktu yang cukup untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik.
- Bagi yang ingin mempertahankan portofolio asetnya, reksadana saham syariah akan memungkinkan perputaran modal selama lebih dari lima tahun sehingga bisa menjadi andalan.
- Bagi yang memiliki modal cukup, bisa memilih reksa dana syariah campuran. Hal ini dikarenakan modal yang besar dianggap tidak mencukupi dalam jangka pendek dan menengah untuk memperbesar modal.
- Bagi yang berinvestasi dalam jangka pendek kurang dari setahun, reksa dana pasar uang syariah menjadi pilihan yang tepat. Karena jangka waktu investasinya singkat, mata uang tersebut terus beredar dengan aman dan legal.
Jenis Investasi Reksadana Syariah Terbaik
Ini sama dengan reksadana pada umumnya, reksadana syariah juga memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda sesuai fungsinya.
1. Reksadana Syariah Pasar Uang
Investasi ini dilakukan pada instrumen reksadana pasar uang syariah dalam negeri. Seperti sekuritas syariah nasional dan deposito syariah. Jangka waktu investasi atau sisa jangka waktu tidak boleh lebih dari satu tahun.
Reksadana ini cocok untuk pemula karena berinvestasi pada instrumen keuangan jangka pendek dengan risiko paling rendah. Faktor keamanan ini membuat investasi ini di pasar uang kembali sangat kecil.
2. Reksadana Syariah Saham
Reksadana saham berinvestasi pada saham dalam kategori syariah. Investasi menyumbang setidaknya 80% dari portofolio saham yang dikelola. Reksadana tersebut memiliki imbal hasil saham yang tinggi, rata-rata lebih dari 10% hingga 20% per tahun.
Orang yang ingin mengumpulkan uang untuk pendidikan dan dana pensiun perlu mendapatkan keuntungan dari investasi ini. Sayangnya, imbal hasil yang tinggi juga memengaruhi tingginya risiko yang harus Anda hadapi.
3. Reksadana Syariah Pendapatan Tetap
Dalam reksadana ini, manajer investasi yang dikelola (MI) harus menginvestasikan minimal 80% dari nilai aset bersih (NAB). Investasi dilakukan dalam bentuk sekuritas syariah pendapatan tetap atau obligasi syariah.
Hasil reksadana pendapatan tetap syariah memberikan pengembalian yang relatif stabil. Namun, hasilnya adalah tingkat pengembaliannya tidak setinggi reksadana saham syariah.
4. Reksadana Syariah Campuran
Dalam investasi tersebut akan menginvestasikan pada saham secara rata-rata, dan rasio obligasi pendapatan tetap terhadap pasar uang mencapai 79%. Ketiga alat tersebut harus dimiliki oleh reksadana syariah campuran.
Pendapatan reksadana ini adalah antara reksadana ekuitas syariah dan reksadana pendapatan tetap. Risiko yang terjadi juga bergantung pada kedua reksadana tersebut.
7 Daftar Investasi Reksadana Syariah Terbaik
Ada banyak pilihan reksadana yang menyediakan investasi finansial. Terbitkan secara teratur daftar reksadana syariah terbaik dan paling banyak digunakan untuk klien. Di bawah ini adalah daftar dari beberapa reksadana syariah terbaik untuk dipilih.
1. Manulife Aset Manajemen Indonesia
Berdasarkan informasi yang dilansir Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menduduki peringkat pertama dalam Asset Kelolaan (AUM) pada Januari 2020.
Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp 100.000 dan dananya akan dialokasikan ke beberapa sektor korporasi besar seperti Astra International, Indofood CBP Sukses Makmur dan Telkom.
2. Eastspring Dana Obligasi Syariah
Eastspring Dana Obligasi menempati peringkat kedua di dalam AUM Januari 2020.
Eastspring Dana Obligasi Syariah menyediakan produk – produk yang dialokasikan pada sekuritas pendapatan tetap Syariah melalui dana investasi dengan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan saham tetapi tetap stabil.
Sekitar 80% dari dana yang dialokasikan digunakan di pasar mata uang.
3. BNP Paribas Pesona Syariah
BNP Paribas yang dikelola PT BNP Paribas Aset Manajemen (BNP AM) telah menempati peringkat ketiga AUM di Januari 2020. AUM BNPAM pada Januari 2020 mencapai 3,99 triliun Rupiah.
Dana yang dialokasikan ke BNP Paribas akan diinvestasikan di pasar saham dan mata uang sesuai dengan hukum Syariah.
4. TRIM Syariah Saham
Reksadana syariah terbaik dari saham TRIM tercatat sebagai reksa dana terpopuler. Hal itu terlihat dari data yang dirilis Bareksa per 23 Agustus 2019. Dalam satu tahun, tingkat pengembalian reksa dana mencapai 13,21%. 3,32% dalam 3 tahun; 12,18% dalam 5 tahun, mencapai 11,26%.
Dengan memiliki nilai Aktiva Bersih (NAB) Rp1.880,03, Reksadana ini telah dikelola oleh PT Trimegah Asset Management.
Sejak diluncurkan pada 27 Desember 2006, dana kelolaan TRIM Syariah Saham telah mencapai 7,743 miliar Rupiah. Jika Anda berminat, Anda bisa berinvestasi di reksadana ini minimal Rp 100.000.
Investasi Anda yang ada di TRIM Syariah Saham ini akan dialokasikan ke Excelcomindo Pratama, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk dan juga Unilever Indonesia Tbk.
5. Sucorinvest Sharia Equity Fund
Pada saat diluncurkan bulan November 2013, saham Sucorinvest Shariah telah menjadi pendatang baru di Lure. Tingkat pengembalian dalam 1 tahun terakhir dapat mencapai 9,33%; 3 tahun 60,48%; 5 tahun 50,79%, year-to-date (ytd) mencapai 15,45%.
Selama ini Sucorinvest Sharia telah mengelola dana sebesar Rp188,158 miliar. Bagi yang berminat berinvestasi reksadana di sini, yang perlu Anda lakukan hanyalah deposit mulai Rp 100.000.
Setelah itu, dana Anda akan diinvestasikan dalam 80% hingga 100% sekuritas saham syariah, atau mungkin 20% instrumen pasar uang.
Portofolio investasi Sucorinvest Shariah meliputi Aneka Tambang Tbk; Astra International Tbk; Buyung Poetra Sembada Tbk; KMI Wire and Cable TBK dan Samindo Resources TBK.
6. Batavia Dana Saham Syariah
Sejak didirikan Juli 2007, reksadana ini telah mengelola dana hingga Rp 139 miliar. Dana investor diinvestasikan kembali dalam saham, obligasi, dan sekuritas saham lainnya, terhitung 80% hingga 100%.
Ia juga dapat berinvestasi di sekuritas hutang atau pasar mata uang sesuai dengan prinsip – prinsip Islam, hingga maksimum 20%.
Portofolio Batavia Sharia Stock Fund meliputi Astra International Tbk; Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; Semen Indonesia (Persero) Tbk; Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.
Sementara itu, imbal hasil reksa dana mencapai 6,68% (year-to-date) dan 8,20% tahun lalu. Sayangnya, dalam kurun waktu 3 dan 5 tahun, kinerja reksadana kurang baik bahkan kurang dari 2%.
7. CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah
Imbal hasil year-to-date (ytd) reksadana tersebut yang dikelola PT Principal Asset Management ini adalah 5,36%. Sementara itu dalam kurun waktu satu tahun mencapai 7,43%.
Sejak diluncurkan pada September 2007, Pimpinan CIMB – Principal Islamic Equity Growth Syariah telah mengelola dana sebesar Rp 13.846,4 miliar.
Bagi yang berminat dengan investasi terbaik ini, Anda bisa menginvestasikan Rp 100.000 untuk mulai membeli. Setelah itu, dana Anda akan diinvestasikan kembali di pasar saham dan mata uang.
Portofolio reksadana investasi saham syariah utama CIMB meliputi Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Astra International Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
8. Reksadana Mandiri Syariah
Seperti kompetitor lainnya, reksadana Mandiri syariah menyediakan likuiditas tingkat tinggi yang dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan dana, sekaligus memberikan hasil investasi yang menarik dengan berinvestasi pada instrumen syariah di pasar modal.
Reksa dana disini adalah pasar uang, dengan harga IDR, dan kebijakan investasi pasar uang adalah 100%. Jumlah pembelian minimum adalah Rp 100.000 dan jumlah penukaran minimum adalah Rp 10.000. Jangka waktu investasi pendek, dengan toleransi risiko rendah.
9. Reksadana BNI Syariah
Reksa dana Syariah Musahamah saham BNI-AM bertujuan untuk mendapatkan nilai investasi tambahan yang terbaik dengan melakukan investasi pada syariah berupa saham dan instrumen pasar uang syariah atau deposito syariah yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.
Daftar sekuritas syariah mengandung setidaknya 8% dari portofolio sekuritas saham. Batas maksimum untuk instrumen pasar uang syariah, deposito Syariah, dan sekuritas Syariah lainnya adalah 20%.
Tingkat imbalan dan risiko potensial tinggi. Jangka waktu investasi di sini adalah jangka panjang, dengan reksa dana saham. Jumlah pembelian minimum Rp 100.000.