Syarif Syarif adalah seorang digital marketer, content writer dan trader. Ia memiliki pengalaman dalam menulis konten dan mengoptimalkan website. Ia juga memiliki pengalaman dalam trading saham dan forex.

Strategi Trading Saham Terbaik dalam 5 Langkah

3 min read

Strategi Trading Saham Terbaik

Strategi trading saham untuk pemula –  Berinvestasi dalam trading saham cukup berisiko, tapi jangan khawatir. Grafik harga harus selalu dicek, ini merupakan kewajiban bagi trader dalam mempelajari saham dan kebanyakan orang malas untuk memulai.

Berdasarkan fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa trading saham harus memiliki niat yang kuat. Keuntungan dalam jumlah besar akan siap di dapatkan melalui trading saham.

Tetapi Resiko kerugian juga semakin membayangi ketika melakukan trading saham. Tetapi kita melihat kembali niat yang kuat. Mungkin segala resiko ketika membeli saham anggap saja sebagai bahan pembelajaran khususnya trader pemula.

Berinvestasi dalam trading saham membutuhkan keterampilan dan pengetahuan luas. Tentu saja, dalam trading saham berbeda dengan saham tabungan. Karena saat memasuki bursa untuk berdagang.

Investor perlu mengetahui siapa yang akan melakukan top up atau justru cut loss. Bagi Anda yang suka spekulasi dalam trading, harap pertimbangkan dengan cermat dalam memilih trading saham.

Dengan memahami saham dan trading, Anda akan memiliki senjata dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah dengan cepat. Setidaknya Anda harus memahami dan membaca trend pasar, memahami analisis teknikal, dan analisis fundamental.

Strategi Trading Saham Terbaik untuk Pemula

Meski tampak berisiko, trading saham diharapkan mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Keuntungannya adalah Anda bisa merasakan keuntungan trading dalam waktu singkat. Agar untung, Anda membutuhkan strategi trading saham terbaik.

Strategi yang Anda siapkan ke depan akan mampu menjadi penunjuk arah dalam transaksi bursa. Perdagangan saham tidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dengan keuntungan besar dan bebas risiko.

Baca:  Apa itu Broker Forex ECN dan Apa yang Diwakili Broker ECN Forex?

1. Perhatikan Nilai RSI

RSI adalah singkatan dari Relative Strength Index (RSI), yang digunakan untuk mengukur apakah tren harga sedang overbought atau oversold.

Sebagai trader, Anda tidak perlu melakukan perhitungan matematis untuk mendapatkan nilai RSI, karena nilainya sudah tersedia di platform melalui grafik perdagangan.

Pada dasarnya, rentang waktu dalam penghitungan RSI menggunakan periode 14 hari terbaru, lalu menghitung kenaikan dan penurunan rata-rata dalam periode tersebut.

Penjelasannya, jika investasi pada saham dengan nilai RSI kurang dari 30, saham tersebut oversold. Pada saat yang sama, saham-saham tersebut bernilai lebih dari 70 berarti persediaan sudah overbought.

Indikator momentumnya adalah setelah harga saham overbought maka harga saham akan terdorong naik, jika turun lagi berarti pola beli akan normal keesokan harinya.

Pada saat yang sama, jika RSI menunjukkan bahwa persediaan cenderung meningkat dalam beberapa hari ke depan, maka persediaan tersebut dianggap oversold.

RSI dapat membantu Anda memberikan sinyal harga dengan akurasi yang lebih baik daripada indikator lainnya.

Guna memperkuat keputusan Anda untuk membeli dan menjual saham dengan benar, harap hubungkan nilai RSI dengan indikator lain (seperti indikator stochastic).

2. Averaging Down

Salah satu strategi trading saham terbaik untuk pemula adalah dengan membeli banyak saham yang nilainya turun, dan rata-rata menurunkan atau menurunkan harga saham yang dimiliki.

Misalnya, Anda membeli X saham dengan harga Rp 1.200 yang merupakan saham target Anda. Kemudian harga saham turun menjadi 800 rupiah pada periode berikutnya.

Jika Anda membeli lebih banyak saham X pada harga baru ini, harga rata-rata per saham yang Anda bayarkan tentunya akan lebih rendah. Dalam contoh ini, ini dapat membuat Anda untung lebih besar, tetapi itu tergantung pada jumlah saham yang Anda beli pada titik harga tertentu.

Baca:  6 Strategi Trading Emas Online untuk Pemula

Dapatkan keuntungan dengan membandingkan harga saat ini dan perkirakan harga saham akan naik tajam di masa mendatang.

Strategi ini terkadang berhasil, terkadang tidak berhasil, karena harga saham mungkin masih kolaps dan terus turun. Di sini, Anda perlu melihat kenaikan harga rata-rata saat membeli saham target.

3. Penggunaan Stop Loss

Strategi ini hanya dapat digunakan untuk transaksi saham asing di mana platform menyediakan fungsi stop loss. Seperti halnya dengan strategi perdagangan forex. Prinsipnya, jika Anda menggunakan stop loss, Anda akan menjual pada posisi tertentu dan menjual pada posisi tersebut, terutama untuk saham dengan harga yang fluktuatif.

Strategi ini meminimalkan risiko penurunan harga yang tajam, tetapi harga pemicunya lebih rendah daripada saat Anda pertama kali membeli saham. Selain itu, jika nilai investasi turun ke level ini tanpa alasan, maka harus segera dijual.

4. Miliki Manajemen Keuangan Pribadi

Nantinya, Anda akan terbiasa dengan aktivitas pengisian ulang saldo di rekening efek Anda. Dana di rekening sekuritas akan digunakan sebagai alat perdagangan untuk jual beli saham.

Dengan cara ini Anda tidak akan berlebihan atau kekurangan saat berdagang saham. Anda dapat melakukan pengelolaan keuangan pribadi Anda sendiri. Sama seperti memasang limit per hari, itu adalah 10% dari total saldo yang disimpan di akun.

4. Tepat Memilih Indeks Saham

Sebagai pemula, lebih aman membeli saham yang termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX30. Pasalnya, saham-saham yang termasuk dalam dua indeks di atas memiliki likuiditas yang tinggi.

Tidak hanya itu, perusahaan yang didirikan juga memiliki standar perusahaan yang sehat.

5. Pilih Saham Defensif

Cocok untuk pemula dalam mempelajari strategi trading saham terbaik. Direkomendasikan untuk bermain di sektor yang sifatnya defensif. Karena saham defensif artinya tidak berpengaruh pada fluktuasi pasar.

Baca:  Cara Stop-Loss dan Take-Profit dalam Trading Forex

Dalam prospek tersebut, salah satu sektor yang cukup menjanjikan adalah consumer goods. Laporan laba perusahaan produk konsumen selalu bagus, sehingga meskipun harga sahamnya turun, akan meningkat pesat dan tetap stabil.

Rahasia supaya tidak cut loss memperdagangkan saham adalah membeli dan menjual pada waktu yang tepat. Saham seperti bola ping pong naik turun. Saat saham jatuh, maka akan rebound. Anda tidak boleh mengejar secara berlebihan untuk mengejar keuntungan besar.

Selain deposito, ada banyak bentuk investasi yang aman, investasi yang aman lebih cocok untuk yang tidak ingin melakukan perdagangan saham.

Syarif Syarif adalah seorang digital marketer, content writer dan trader. Ia memiliki pengalaman dalam menulis konten dan mengoptimalkan website. Ia juga memiliki pengalaman dalam trading saham dan forex.