Baru mau mulai investasi saham? Mari pelajari beberapa cara investasi saham jangka panjang dan tips investasi di sini.
Berinvestasi saham tidak pernah semudah ini, sekarang Anda dapat mulai berinvestasi meskipun hanya memiliki modal Rp. 100.000 saja.
Tentunya sebelum berinvestasi, Anda harus terlebih dahulu membuka rekening efek. Kemudian setor ke rekening sekuritas Anda dan sekarang Anda dapat mulai berinvestasi di perusahaan mana pun.
Pilih saja sahamnya, investasikan jumlah yang Anda inginkan dan Anda sekarang adalah seorang investor.
Tips Membeli Saham untuk Pemula
Siapapun dapat berinvestasi saham kapan saja, dan jika Anda baru berinvestasi saham, ada baiknya Anda membaca beberapa cara investasi saham jangka panjang dan tips untuk investasi saham jangka panjang sehingga Anda dapat memiliki ide untuk masa depan.
Jika ingin berhasil dalam investasi saham, pastikan Anda memilih saham yang tepat serta pengelolaan portofolio secara optimal. Memilih saham yang tepat dapat memungkinkan Anda memperoleh keuntungan lebih tinggi dari pasar.
Misalnya, investasi di Bank BCA (IDX: BBCA) 5 tahun yang lalu sekarang akan menghasilkan pengembalian 158%. Return ini jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG yang hanya menghasilkan return 31% pada periode yang sama.
Mengelola portofolio Anda dimulai dengan alokasi aset, yang menentukan berapa banyak uang yang harus Anda alokasikan untuk setiap saham.
Seperti yang Anda lihat, jika Anda ingin sukses dalam investasi saham, Anda harus menghabiskan banyak waktu karena ini adalah investasi jangka panjang.
Anda harus membaca banyak sumber informasi, seperti laporan tahunan, laporan keuangan, berita terkini, tren industri, dan artikel tentang tips membeli saham untuk pemula, untuk menemukan saham yang tepat.
Setelah Anda menemukan saham yang tepat, Anda juga perlu memantau saham tersebut untuk melihat peristiwa apa yang mungkin berdampak pada perusahaan.
Ini merupakan salah satu rintangan utama yang akan dihadapi oleh investor saham baru. Dengan lebih dari 700 emiten di bursa efek Indonesia saja, banyak investor baru pertama kali berinvestasi di beberapa saham sekaligus melalui reksa dana indeks.
Reksa dana indeks adalah reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang mencocokkan atau melacak komponen indeks.
Berinvestasi dalam reksa dana indeks adalah mekanisme untuk berinvestasi di berbagai saham melalui satu pembelian. BEI 30 adalah contoh indeks yang baik karena merupakan indeks dari 30 perusahaan terbesar di bursa efek Indonesia.
Jika Anda akan berinvestasi dalam saham individu, pastikan itu adalah perusahaan yang Anda percayai dengan prospek pertumbuhan yang kuat dan rencana bisnis yang berwawasan ke depan.
Agar mendapatkan keuntungan, jangan lupa untuk belajar investasi saham pemula dan nikmati prosesnya.
Cara Investasi Saham Jangka Panjang
Banyak orang mengira menabung saham hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang kaya.
Namun, situasi sebenarnya berbeda, kita bisa berinvestasi dengan nilai nosional minimal kurang dari Rp 100.000 tergantung jenis saham yang ingin dibeli. Jadi bukan lagi alasan bagi Anda untuk tidak berinvestasi saham sejak dini.
Namun sebelum berinvestasi saham, ada baiknya membaca tips investasi saham jangka panjang, karena investasi saham bukan hanya tentang jual beli saham, Anda juga harus memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi harga saham Anda.
Membeli, termasuk memahami tips membeli saham untuk pemula. Berikut beberapa saran atau tips cara investasi saham jangka panjang:
1. Analisis Situasi Ekonomi
Pada dasarnya, keadaan ekonomi mempengaruhi harga saham di pasar dan Anda dapat menggunakan ini sebagai indikator penting untuk mengambil langkah atau tindakan yang tepat di masa depan.
2. Teliti Kapitalisasi Pasar Perusahaan
Sebagai langkah awal, Anda bisa mulai berinvestasi saham dengan menganalisis kapitalisasi pasar secara cermat. Di kapitalisasi pasar, Anda bisa melihat tanda-tanda ukuran perusahaan. Begitu juga dengan persentase pemegang saham.
Perusahaan dengan nilai modal yang lebih besar biasanya merupakan perusahaan bonafide yang sehat atau perusahaan yang disponsori negara atau BUMN. Ini karena pendapatan stabil dan seringkali berharga. Selain itu, ada pendanaan dari investor.
3. Lihat Pendapatan dan Keuntungan Perusahaan
Selanjutnya, Anda perlu melihat tren pendapatan dan laba perusahaan. Untuk laba, yang biasanya terlihat adalah laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. Sertakan laporan laba rugi untuk perbandingan.
Dari data ini, kita bisa melihat tren pertumbuhan perusahaan. Analisis fundamental juga membutuhkan data ini. Dengan melihat pendapatan dan keuntungan perusahaan, Anda bisa mendapatkan gambaran umum tentang perusahaan mana yang akan Anda pilih untuk berinvestasi di saham dengan tren pertumbuhan yang baik.
4. Mulailah Belajar Tentang Analisa Fundamental dan Teknikal
Ketika Anda mulai berinvestasi saham, Anda juga harus belajar analisis saat itu. Tujuannya agar Anda tidak salah dalam memilih saham dan mampu meminimalisir kerugian di kemudian hari. Untuk analisis saham, ada dua jenis yang umum digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental juga dapat dijelaskan dengan mempelajari kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sebagai investor, Anda perlu berinvestasi di perusahaan dengan fundamental yang kuat.
Umumnya, saham dengan fundamental yang baik juga memiliki harga yang baik dan cenderung naik. Untuk melihat apakah fundamental tersebut baik, Anda bisa melihat laporan keuangan dan lingkungan perusahaan, seperti manajemen, jenis usaha, dan potensi pengembangan usaha.
Kemudian, analisis teknikal sering digunakan untuk memprediksi harga saham di pasar. Caranya adalah dengan melihat data pasar masa lalu, terutama data terkait tren price action.
Sementara kinerja masa lalu atau hasil tindakan harga tidak selalu mencerminkan tindakan masa depan, setidaknya ini dapat membantu Anda menganalisis pola pergerakan harga saham dan memprediksi dengan cepat apakah harga saham kemungkinan akan turun.
5. Dividen yang Diinvestasikan Kembali
Perusahaan yang mampu membayar dan meningkatkan dividen secara konsisten menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cukup stabil secara finansial, sehingga lebih baik menginvestasikan kembali dividen yang diperoleh daripada menaikkan harga saham.
Meskipun nilainya kecil, itu bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang.
6. Diversifikasi
Ini berarti Anda harus berinvestasi di saham berbagai sektor korporasi seperti sektor perbankan, sektor konsumen, sektor industri dll.
Selain itu, Anda juga dapat berinvestasi berdasarkan wilayah, seperti Asia, Eropa, Amerika, dan pasar negara berkembang lainnya. Dengan begitu, jika suatu sektor tergelincir, hasil Anda akan terus seimbang dan saling melengkapi.
Demikian cara investasi saham jangka panjang yang dapat dipelajari sebelum memulai investasi.