Syarif Syarif adalah seorang digital marketer, content writer dan trader. Ia memiliki pengalaman dalam menulis konten dan mengoptimalkan website. Ia juga memiliki pengalaman dalam trading saham dan forex.

8 Cara Cerdas Finansial di Era New Normal, Terapkan!

3 min read

cerdas finansial

Pandemi Covid yang melanda Indonesia tak pelak membuat semua orang sadar akan cara bijak dan Cerdas Finansial.  Sudah setahun sejak dunia dilanda virus Corona.

Akibatnya, tak hanya merenggut nyawa banyak orang, perekonomian Indonesia juga mengalami penurunan tajam.

Banyak perusahaan yang bangkrut, bahkan perusahaan besar seperti Airy. Ini saja adalah bagian dari dampak mengerikan pandemi Covid-19.

Belum lagi gelombang PHK di banyak perusahaan akibat kerugian. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang merasakan dampak negatif terhadap kondisi keuangan mereka.

Namun, di tahun yang sama, perekonomian kita sedikit mulai membaik.

Nah, jika Anda termasuk salah satu orang yang mengalami penurunan finansial, mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untuk bangkit kembali di era “normal baru” di bawah ini dan gunakan beberapa cara Cerdas Finansial.

Cara Cerdas Finansial di Era New Normal

1. Sadari Tujuan dalam Berinvestasi

Orang yang memiliki tujuan tidak memiliki tujuan tentu berbeda. Dengan menetapkan tujuan, setidaknya kita memiliki gambaran tentang apa yang kita inginkan.

Investasi artinya kita harus menabung untuk masa depan. Ini dapat digunakan untuk pendidikan, dana pensiun atau investasi pembangunan lainnya.

2. Pahami Prioritasnya

Sangat penting untuk memiliki tingkat prioritas mulai sekarang. Karena itu membuat kita sangat bijak dalam menggunakan keuangan. Mulai sekarang, disarankan untuk memiliki dua akun.

Dimana akun A untuk kegiatan operasional sehari-hari. Pada saat yang sama, rekening B digunakan untuk menyimpan dana darurat. Apa itu dana darurat? Dana ini dapat digunakan dalam situasi darurat dan tidak boleh digunakan untuk kebutuhan sekunder.

Baca:  Apa itu Pembagian Dividen dan Cara Kerjanya!

Idealnya, Jika Anda memiliki tanggungan satu orang, jumlah ideal harus minimal 3 kali gaji bulanan. Namun, jika Anda sudah berkeluarga, dana darurat harus disesuaikan dengan besarnya pertanggungan.

Sekarang, dana tersebut harus dipenuhi sebelum kita membutuhkan yang lain. Artinya, jika dana darurat tidak memenuhi target, Anda harus bersiap untuk tidak bepergian.

Jika dana darurat sudah tersedia, maka seseorang dapat menggunakan sisa dana di tabungan lain. Agar lebih bermanfaat, bisa digunakan dalam produk produktif. Misalnya, membeli sepeda motor justru dapat menekan biaya transportasi sehari-hari.

Lalu, kendaraan memberikan nilai lebih. Namun di sisi lain, jika kendaraan tidak memberikan nilai produksi, maka harus ditunda. Pasalnya, ke depan bisa menjadi beban dan nilai komoditas juga akan menurun.

Tentukan tujuan hidup kita untuk beberapa tahun ke depan. Ini penting untuk menentukan prioritas pendanaan. Baik itu pernikahan, pendidikan atau investasi.

3. Mana yang Penting untuk Mempersiapkan Dana Pensiun atau Pendidikan Anak?

Masalah ini sering dijumpai. Mana yang lebih penting? menyiapkan dana pensiun lebih penting daripada mempersiapkan pendidikan anak.

Pasalnya, anak-anak masih memiliki banyak pilihan dalam mengenyam pendidikan. Misalnya melalui beasiswa.

Dibandingkan dengan dana pensiun. Sebagian besar pekerjaan persiapan ini hanya dilakukan oleh terkait.

Jadi, inilah mengapa ini penting. Bayangkan saja jika dana pendidikan lebih penting daripada pensiun. Bagaimana jika Anda memiliki tujuh anak?

4. Beli Sesuai Kebutuhan

Di era normal baru, cerdas finansial adalah menjadi konsumen yang cerdas yang tahu kapan harus membeli barang karena mereka membutuhkannya.

Pasalnya, kebanyakan orang, terutama kaum milenial, biasanya membeli sesuatu karena keinginannya, tanpa mengetahui kegunaan barang tersebut.

Mengenai “sekedar ingin tahu”, terkadang kita akan terlena untuk membelinya, jika tidak digunakan lagi pada akhirnya akan menjadi hal yang mubazir.

Baca:  Panduan untuk Memulai!! Cara Investasi Reksadana Online

Oleh karena itu, di masa-masa sulit seperti sekarang ini, apalagi setelah sektor keuangan turun tajam akibat pandemi, cara terbaik untuk melakukan belanja adalah dengan membeli barang sesuai kebutuhan dan mengatur ulang pola pikir.

5. Jangan tumpuk hutang

Hutang bukanlah bagian dari pendekatan yang bijak dan cerdas finansial. Tentu saja orang yang ahli dalam keuangannya sendiri tidak akan melakukan ini.

Karena hutang hanya bisa menyakitkan, karena Anda hanya akan hidup mengejar kreditor.

Kalaupun Anda terpaksa harus berutang, yang terbaik adalah melakukannya hanya di lembaga terpercaya dan menyediakan sistem cicilan dengan bunga rendah.

Cobalah berhutang hanya pada satu lembaga, tidak lebih. Begitu pula saat Anda memiliki kartu kredit. Jika Anda memiliki tagihan pada kartu kredit Anda, yang terbaik adalah membayar tagihan tepat waktu sebelum denda.

Karena jika tidak dilakukan maka dikhawatirkan bunga tagihan akan menumpuk dan pada akhirnya akan kesulitan untuk membayarnya.

6. Sesuaikan Gaya Hidup dan Finansial

Cerdas finansial selanjutnya adalah menyesuaikan gaya hidup Anda dengan situasi finansial Anda.

Banyak generasi milenial yang tidak menyadari bahwa gaya hidup mereka terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

Dan mereka selalu kesusahan ketika di akhir bulan, karena terus mencairkan uang yang mereka miliki di awal bulan atau saat hari gajian tiba.

Untuk mengatasi masalah tersebut, yang sebenarnya perlu dilakukan sangat sederhana yaitu menabung dan menyesuaikannya dengan keadaan keuangan.

Bahkan, beberapa sumber mengatakan bahwa “hidup di bawah tingkat kemampuan” berarti ketika pendapatan meningkat, mereka bahkan tidak mempertimbangkan untuk meningkatkan taraf hidup.

7. Mulai Berinvestasi

Selain menabung, investasi juga menjadi salah satu metode keuangan paling cerdas bagi semua orang, apalagi di era normal baru seperti ini.

Baca:  Reksadana Pasar Uang, Definisi, Keuntungan dan Kerugian

Melalui investasi, artinya keadaan keuangan Anda bisa dikatakan stabil, bahkan lebih tinggi dari perkiraan semula.

Anda juga dapat berinvestasi untuk menggunakannya dalam keadaan darurat (seperti sakit).

Semakin awal Anda berinvestasi, walaupun jumlahnya kecil, semakin besar pula hasil yang akan Anda dapatkan nantinya. Saat berinvestasi sekarang, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kehidupan pelayanan.

Jika Anda ingin mendapatkan banyak pendapatan tetap, ada baiknya Anda melakukan investasi jangka panjang.

Beberapa jenis investasi jangka panjang yang direkomendasikan, seperti investasi emas, investasi saham, dan juga investasi reksa dana.

8. Jadilah Pembeli Cerdas

Seperti sekarang ini, di era normal baru, cara cerdas finansial terakhir adalah menjadi konsumen yang arif dan bijak.

Konsumen yang cerdas adalah mereka yang pandai menyesuaikan harga komoditas melalui anggaran tanpa mengurangi kuantitas atau kualitas komoditas.

Misalnya saat berbelanja di supermarket, jika membeli produk dalam jumlah besar, salah satu produk yang dibeli akan menawarkan diskon.

Dalam keadaan normal, harga produk ini hampir sama dengan harga diskon. Dalam hal ini, yang terbaik adalah memilih produk yang menyertakan harga diskon.

Pasalnya, selain harganya yang jauh lebih murah, barang yang didapat jauh lebih besar dari biasanya, terutama untuk kategori makanan. Itulah cara bijak dan cerda finansial yang dapat diterapkan di era “normal baru” seperti ini.

Di masa sulit ini, salah satu alternatif yang memang bisa bangkit dari keterpurukan adalah tabungan dan investasi.

Syarif Syarif adalah seorang digital marketer, content writer dan trader. Ia memiliki pengalaman dalam menulis konten dan mengoptimalkan website. Ia juga memiliki pengalaman dalam trading saham dan forex.

Tips Memilih Sistem Pembayaran untuk Usaha Anda

Tips Memilih Sistem Pembayaran – Bagi pemilik usaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan merupakan suatu keharusan. Jika hal ini tidak Anda lakukan bisa...
Anindita Parameswari
2 min read