Di perusahaan, istilah “manajemen produksi” sangat dikenal. Istilah tersebut meliputi dua bagian yaitu manajemen dan produksi dimana memiliki arti masing-masing.
Manajemen merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan dan pengendalian. Sedangkan produksi adalah kegiatan yang menggunakan barang atau jasa untuk menambah nilai guna memenuhi kebutuhan manusia.
Oleh karena itu, manajemen produksi adalah upaya perusahaan untuk menerapkan konsep manajemen mengenai proses produksi. Dengan cara ini, barang dan jasa dapat diproduksi sesuai spesifikasi, jumlah dan waktu yang benar, tetapi biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan.
Dalam hal ini, proses produksinya sendiri dibagi menjadi beberapa bagian:
- Proses produksi yang langsung diekstrak dari bahan mentahnya kemudian diekstraksi menjadi produk yang diinginkan. Contohnya adalah ekstraksi minyak untuk membuat berbagai produk.
- Produk yang dihasilkan dengan metode ini diperoleh dengan memodifikasi parameter kimia atau mekanis material tanpa mengubah sifat fisiknya. Misalnya dengan memanaskan bahan baku pada suhu tinggi.
- Melalui produksi perakitan, seperti industri komputer atau mobil.
Ada beberapa perusahaan selalu mengesampingkan mengenai manajemen proses produksi dan menganggapnya ini tidak penting. Dan melalui manajemen semacam ini perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, karena biasanya proses produksinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Intinya, dalam meningkatkan produktivitas guna melindungi karyawan dari zat berbahaya, selalu ada harga yang harus dibayar. Belum lagi masalah undang-undang ketenagakerjaan dan regulasi ketenagakerjaan yang akan berdampak pada tingginya pengeluaran anggaran produksi.
Oleh karena itu, masalah produksi bukan hanya bagaimana membeli bahan baku semurah mungkin. Dan juga membentuk sistem dan menggunakan teknologi untuk melewati masa-masa sulit.
Apa itu Manajemen Produksi?, Menurut Para Ahli
Tentunya ilmu manajemen di bidang produksi tidak lepas dari jurusan manajemen umum. Beberapa ahli manajemen telah mengemukakan beberapa definisi untuk manajemen departemen produksi.
Menurut Handoko: manajemen produksi dan operasi adalah berbagai tugas manajemen yang memanfaatkan sumber daya terbaik yang ada. Sumber daya yang dimaksud meliputi peralatan, bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dll. Manajemen ini akan digunakan saat mengubah bahan mentah dan menjadi berbagai produk atau layanan.
Sofyan Assauri: Manajemen produksi adalah pekerjaan yang mengatur serta mengkoordinasikan penggunaan dari berbagai sumber daya. Ini terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya peralatan, sumber daya keuangan dan material. Kegiatan ini dilakukan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan meningkatkan penggunaan barang maupun jasa.
Irham Fahmi: Manajemen produksi yaitu ilmu manajemen yang membahas tips dan cara memproduksi dengan seni serta ilmu yang dimiliki. Melalui bimbingan dan personel manajemen untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.
Heizer and Render: Manajemen produksi merupakan rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai berupa barang dan jasa. Dengan mengubah input menjadi output.
Selain itu, manajemen produksi juga melibatkan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan proses produksi agar tujuan perusahaan tercapai.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen departemen produksi dikelompokkan menurut keputusan tingkat keputusan strategis dan tingkat operasional yang mempengaruhi sistem produksi.
Keputusan dan Kebijakan Tentang Desain
Desain adalah keputusan jangka panjang. Hal ini karena meliputi: Penentuan desain produk yang akan diproduksi, lokasi / layout pabrik, dan desain kegiatan pengadaan yang diperlukan. Ini termasuk desain metode dan teknik pemrosesan, desain organisasi perusahaan, dan desain uraian tugas dan spesifikasi pekerjaan.
Kebijakan dan Keputusan Tentang Proses Transformasi
Proses konversi melibatkan keputusan taktis dan operasional, yang pada dasarnya merupakan keputusan / kebijakan jangka pendek. Strategi tersebut mencakup jadwal produksi, shift, anggaran produksi, dan jadwal yang memasukkan input ke subsistem pemrosesan. Dan jangan lewatkan jadwal pengiriman output ke pelanggan atau penyelesaian produk.
Keputusan dan Kebijakan Tentang Perbaikan
Perbaikan merupakan keputusan yang berkelanjutan, sehingga kebijakan tersebut akan dilaksanakan secara berkala. Beberapa dari kegiatan ini meliputi peningkatan kualitas keluaran, efektivitas dan efisiensi sistem secara terus menerus. Serta kemampuan dan kemampuan pekerja, pemeliharaan fasilitas atau mesin kerja, dan perbaikan berkelanjutan dari metode penyelesaian atau pemrosesan produk.
Fungsi Manajemen Produksi
Fungsi produksi berkaitan dengan sistem pertanggungjawaban untuk mengolah dan mengubah masukan menjadi keluaran dalam bentuk barang atau jasa. Dengan cara ini akan memberikan hasil opini kepada perusahaan.
Menurut Sofjan Assauri, ada empat fungsi terpenting dalam manajemen produksi, yaitu:
Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah menghubungkan dan mengatur kegiatan produksi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu atau periode tertentu. Dengan perencanaan yang baik maka akan meminimalkan biaya produksi. Dengan cara ini perusahaan dapat menentukan harga yang sehat dan menghasilkan keuntungan besar.
Pengolahan
Dengan kata lain, pengolahan adalah teknologi atau metode yang digunakan untuk mengolah produk. Proses ini sangat penting dan perusahaan perlu mempertimbangkannya secara sistematis. Mengapa demikian? Sehingga sumber daya dapat dioptimalkan dan digunakan secara efisien.
Jasa Pendukung
Metode yang akan ditentukan dan digunakan memerlukan fasilitas layanan tambahan agar pemrosesan dapat dijalankan secara efektif serta efisien. Fungsinya yaitu membantu perusahaan agar dapat bersaing dengan meningkatkan hasil produksi yang berkualitas.
Pengendalian atau Pengawasan
Fungsi Departemen Pengendalian atau Pengawasan adalah memastikan bahwa kegiatan-kegiatan dilakukan sesuai rencana. Selain itu maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan input dapat tercapai.
Jenis Manajemen Produksi
Ada beberapa jenis metode produksi. Manajer produksi harus memilih metode yang sesuai dengan bisnisnya. Saat memilih metode tertentu, Anda harus mempertimbangkan sifat produk dan kuantitas yang akan diproduksi. Metode produksi secara kasar dapat dibagi menjadi: produksi pesanan, produksi massal dan batch production.
1. Produksi Pesanan
Produksi pesanan melibatkan proses menghasilkan produk sesuai dengan pesanan pelanggan tertentu. Produk yang dihasilkan biasanya tidak terstandar dan heterogen. Biasanya mengacu pada:
- Memasok suku cadang ke pabrik besar;
- Menyediakan area produksi khusus untuk area yang luas; atau
- Pembuatan peralatan atau bahan khusus.
Pembuatan produk tunggal dianggap sebagai operasi tunggal. Ini melibatkan penyatuan bahan, suku cadang, dan komponen untuk merakit dan men-debug peralatan atau produk. Pembuatan kapal, konstruksi bendungan, konstruksi jembatan, pencetakan buku adalah beberapa contoh produksi khusus.
2. Produksi Batch
Produksi massal melibatkan produksi berulang. Ini mengacu pada produksi komoditas yang jumlahnya diketahui sebelumnya. Di bawah sistem ini, pekerjaan dibagi menjadi beberapa operasi, satu operasi dalam satu waktu. Setelah menyelesaikan pekerjaan satu operasi, lanjutkan ke operasi berikutnya, dan seterusnya, hingga produk selesai.
Produksi batch dapat digambarkan sebagai contoh berikut:
Perusahaan akan memproduksi 30 motor listrik, dan tiap pekerjaan ini dibagi menjadi beberapa operasi berbeda. Operasi pertama pada semua motor akan diselesaikan pada batch pertama, kemudian diteruskan ke operasi berikutnya. Untuk operator kedua akan menyelesaikan operasi kedua sebelum melanjutkan ke operasi berikutnya.
Dalam produksi kerja, operator yang sama akan memproduksi seluruh mesin, bukan hanya satu operasi. Selama ada cukup batch, produksi massal bisa sangat diuntungkan dari produksi berulang.
Oleh karena itu, produksi batch dapat diartikan sebagai produk yang diproduksi dalam batch kecil atau batch besar melalui serangkaian operasi, dan setiap operasi dilakukan pada seluruh batch sebelum melanjutkan ke operasi berikutnya.
3. Produksi Massal
Produksi massal disebut juga produksi berkelanjutan, yang mengacu pada produksi massal untuk menyediakan pasokan yang berkelanjutan. Proses produksi adalah proses pembuatan produk melalui serangkaian operasi, dan setiap proses berjalan ke operasi berikutnya secepat mungkin.
Proses pembuatan dibagi menjadi operasi terpisah. Produk yang diselesaikan dalam satu operasi akan secara otomatis diteruskan ke operasi berikutnya hingga selesai. Tidak ada jeda waktu antara penyelesaian pekerjaan dalam satu proses dan awal proses berikutnya.
Karakteristik Manajemen Produksi
Pencapaian Tujuan
Manajemen produksi membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Apabila pengelola menangani unit produksi dan melakukan pengawasan yang cermat maka jumlah pemborosan akan berkurang dan output akan meningkat. Ini pada akhirnya dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.
Meningkatkan Niat Baik dan Reputasi
Manajemen produksi membantu meningkatkan niat baik dan reputasi perusahaan. Karena ketika perusahaan memonitor produk atau barang dagangannya maka kualitas produk akan meningkat dan biaya akan turun. Ini meningkatkan integritas perusahaan ke pasar.
Peningkatan Laba
Manajemen produksi membantu meningkatkan keuntungan perusahaan. Ini membantu meminimalkan biaya produksi dan mencoba mendapatkan keluaran maksimum dengan masukan paling sedikit.
Membantu Meningkatkan Perekonomian
Manajemen produksi dapat memastikan penggunaan sumber daya yang terbaik. Ketika semua perusahaan di negara tersebut menggunakan sumber daya secara efektif dan memantau proses. Ini akan membantu mempromosikan pembangunan ekonomi negara dan akan menghemat sumber daya untuk generasi mendatang.